MENGAPA GELISAH?

Jika kamu mengaku sebagai manusia yang normal, pasti dong kamu pernah mengalami perasaan yang satu ini. Yap....apalagi kalau bukan perasaan tertarik dengan lawan jenis. Dalam bukunya yang berjudul “The Science of Love” Anthony Walsh menjelaskan bahwa ternyata ada banyak hormon yang bekerja secara aktif dalam tubuh seseorang ketika dia mengalami syndrom seperti ini . Seperti dikutip oleh Time  Februari '93, substansi amphetamine dari tubuh termasuk di dalamnya dopamine, norepinephrine, dan khususnya phenylethylamine (PEA) menyebabkan Anda tersenyum bodoh dan malu-malu kepada seseorang yang secara kebetulan menarik di hadapan Anda. Sensasi ini tidak berhenti sampai di sini saja karena  peningkatan kadar PEA ternyata mampu membuat seseorang merasa gembira secara tak terkendali dan cenderung bersifat agresif terhadap seseorang yang memang menarik.

Ketertarikan yang berlebihan dapat membangkitkan romantisme pada tahap awal; demikian diungkap pula oleh Helen Fisher  yang juga peneliti  dalam sebuah karyanya yang begitu terkenal  “Anatomy of Love“. Tetapi, sebagai seorang peneliti dia pun menambahkan adanya efek buruk akan hiperphenylethylamine yang ternyata hanya bertahan kurang lebih selama dua tahun, maksimalnya empat tahun. Hal itu yang menyebabkan mengapa sering terjadi perceraian di awal pernikahan. Masa dua hingga empat tahun dikenal sebagai “kegatalan empat tahun” dalam bahasanya Fisher. Selain itu, PEA yang berlebihan produksinya semakin menguatkan fakta tentang adanya kekaguman sesaat. Jika ada di antara kita yang hanya suka terhadap seseorang, tetapi hanya berlangsung sebentar itu wajar-wajar saja  dalam penilaian Fisher.

Otak, melalui CNSnya (Centra Nervous System) merupakan sumber diproduksinya jenis hormon yang ternyata punya banyak tandingannya ini. Sebut saja endorphin yang mampu memberikan sensasi security feeling pada seseorang, bahkan perasaan tenang dan sedikit merdeka. Pengikatan senyawa endorphine hampir mirip dengan cara kerja morphin, begitu pula akibatnya. Endorphine cenderung memberikan perasaan menenangkan dan mengurangi rasa sakit. Pengaruh senyawa ini adalah timbulnya rasa damai, aman, dan tentram. Inilah ciri khas kecanduan morphine atau yang sering digunakan sebagai obat bius.Bedanya endorphine ini tidak bersifat anarkhis atau merusak tubuh. Kebalikan dari PEA, diproduksinya endorphine justru dapat melanggengkan hubungan cinta seseorang. Hal ini dikarenakan kandungan kimianya yang bersifat menenangkan dan membuat damai.[](Rinnie)