|
Buat
Apa Majalah Diterbitkan ? “pena
lebih tajam dari pada Pedang.” Susunan
masyarakat kapitalis sebagai kelajutan dari liberalisme ekonomi telah
membiarkan setiap individu bebas bersaing untuk mengejar keuntungan
sebesar-besarnya dan bebas pula mengadakan segala macam kontrak tanpa
campur tangan pemerintah. Akibatnya, sekelompok kecil pemilik modal
menguasai kebutuhan kehidupan masyarakat. Dan, meraka yang lemah
kedudukan sosial-ekonominya makin terdesak. Pada saat itulah
tumbuh gerakan koperasi yang menentang aliran individualisme dengan asas
kerja sama dan bertujuan untuk kesejahteraan masyarakat. Menurut
Mohammad Hatta koperasi adalah usaha bersama untuk memperbaiki nasib
penghidupan ekonomi berdasarkan tolong menolong. Gerakan koperasi adalah
perlambang harapan bagi kaum ekonomi lemah berdasarkan self-help dan
tolong menolong di antara anggota-anggotanya sehingga dapat melahirkan
rasa saling percaya kepada diri sendiri. Tetapi, kita bisa melihat
keadaan koperasi yang sampai sekarang masih merana. Begitu juga dengan
koperasi mahasiswa. Bahkan kita tidak melihat gerakan koperasi dalam
beberapa kopma. Yang tampak berjalan lebih pada sisi sebagai badan
usaha. Banyak nilai-nilai koperasi yang tidak tampak dalam kopma. Lihat
saja, misalnya, di kopma UGM. Seberapa banyak anggota yang aktif ? Tidak
lebih dari 25 %. Lagi pula
yang aktif kebanyakan hanya sibuk dengan kegiatan kopma sebagai UKM,
semacam kepanitian-kepanitian. Ya
begitulah keadaanya. Semakin besar sebuah organisasi tentu semakin
banyak tantangan dan rintangan. Memang untuk mencapai sebuah cita-cita,
tentu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Kopma UGM sendiri ingin
menjadi koperasi sejati yang menerapkan semua prinsip-prinsip koperasi
sebagai mana yang disepakati di ICA. FORAKSI
dan MEDIKOPMA sebagai pers lembaga diharapkan bisa ikut menunjang Kopma
(Kopma UGM khususnya) dalam mewujudkan impiannya untuk menjadi koperasi
sejati; apalagi dalam era globalisasi sekaligus pasca reformasi ini.
Media media baru muncul seperti jamur di musim hujan. Penguasaan
informasi merupakan prasyarat agar suatu sistem nilai bisa survive dan
eksis di tengah masyarakat. Dalam
ilmu komunikasi dikenal tiga kedudukan pers; sebagai media komunikasi,
sebagai produk informasi, dan sebagai lembaga sosial.
|
||||||||||||||||||||||||||
Designed and Developed by Medikopma Web Design |